Jokowi: Potensi Konflik Pemilu Ada di Level Elite
Jumat , 04 Jul 2014, 16:17 WIB
Edi Yusuf/Republika
Kampanye Jokowi di Lapangan Monumen Bandung Lautan Api (BLA) Kota Bandung, Kamis (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Capres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi) yakin tak akan terjadi kerusuhan setelah pilpres 9 Juli 2014. Karena rakyat dianggap menyambut pemilu dengan gembira. 

"Rakyat aman. Gembira, senang, tidak ada masalah," kata Jokowi kepada wartawan usai shalat Jumat di Masjid Al-Mansyur, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/7).

Jokowi justru melihat potensi konflik ada di kalangan elite. Untuk itu dia berharap ada ketegasan dari aparat keamanan terhadap para elite yang memicu konflik. 

"Kalau ada yang salah, baik di Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta langsung saja diambil. Kalau tegas masyarakat akan seperti itu (gembira, senang) terus," ujar Jokowi.

Upaya menghindari konflik dilakukan kubu Jokowi-JK dengan membentuk satgas antimoney politic dan kecurangan. Kehadiran satgas diharapkan bisa membuat pemilu berjalan jujur dan adil. "Jadi hati-hati kalau ada yang main duit, main curang. Itu rakyat, lho," katanya.

Jokowi juga berharap aparat bertindak tegas siapa pun yang berusaha memanas-manasi rakyat. Dengan begitu konflik bisa dicegas sebelum pecah. 

"Kalau ada yang mencoba mulai memanas-manasi ya tangkap jangan dibiarkan. Kalau dibiarkan malah ke mana-kemana. Yang penting langsung ditindak," ujarnya. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar