REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makin dekat pelaksanaan pilpres, suhu politik di Indonesia makin memanas. Jubir tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Abdul Kadir Karding mengatakan, dua capres harus duduk bersama untuk menghindari perpecahan di kalangan akar rumput.
"Yang paling penting harus ada komunikasi antara dua pihak untuk menghentikan seluruh tindak fitnah dan provokasi yang masif. Dua pemimpin bersama dengan top elite partai harus duduk bersama bangun komunikasi," ujar politikus PKB tersebut kepada Republika, Jumat (4/7).
Menurut Karding, kubu Jokowi-JK sejak awal sudah melakukan upaya rekonsiliasi. Semua petinggi partai pun selalu mengimbau para pendukung agar tidak termakan provokasi dan melakukan tindakan anarkis.
"Kalau ada pihak kami yang melakukan provokasi atau kampanye hitam, silakan laporkan ke aparat hukum untuk ditindak. Kami mendukung," ucapnya.
Karding menilai, rekonsiliasi secara nasional harus dilakukan sebelum pilpres. Supaya tidak terjadi kekerasan dalam pelaksanaan pesta demokrasi 9 Juli mendatang.
Namun, kata dia, rekonsiliasi yang dimaksud bukan yang tidak boleh membuka fakta sebenarnya jika terjadi kecurangan dalam pilpres.
"Rekonsiliasi artinya miliki kesepahaman yang sama supaya tidak ada permusuhan," ucap Karding.
Karenanya, dia juga meminta pemerintah pusat, khususnya aparat kepolisian, untuk netral. Supaya pelaksanaan pilpres bisa berlangsung jujur, aman, dan damai.