Program Prabowo-Hatta Rp 1 Miliar untuk Desa Dinilai Tepat
Jumat , 04 Jul 2014, 17:33 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo-Hatta

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Program penyaluran bantuan RP 1 miliar per desa yang dijanjikan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai sebagai terobosan yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan antara daerah maju dan tertinggal.

Hal itu diungkapkan Ketua Laskar Hary Tanoe, Armyn Gultom. Menurut dia, desa adalah tonggak atau fondasi bangsa. Karena itu negara harus bertanggung jawab menjaganya.

"Sebagai contoh, runtuhnya perekonomian pada tahun 1998 akibat krisis ekonomi, yang menjadi penyangga utama menyelamatkan bangsa ini adalah ekonomi desa," ujar Armyn Gultom, Jumat (4/7).

Untuk itu, kata dia, pemerintah yang terpilih nanti harus tetap menjaga keseimbangan ekonomi berbasis desa dengan program-program tepat guna bagi mereka.

Diakuinya, pemerintah telah melakukan upaya untuk pengembangan ekonomi untuk daerah-daerah tertinggal, melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Namun, ia menilai proggram  kementerian ini seringkali tidak tepat karena tidak berbasis terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Ia menyarankan agar kementerian itu lebih fokus dan tepat guna, maka sebaiknya diganti dengan nama Kementerian Pembangunan Daerah dan Desa tertinggal. Sehingga, kata dia, bisa langsung menyasar ke desa-desa yang menjadi objek program.

"Saya yakin, bangsa ini akan tumbuh menjadi bangsa besar dengan ekonomi yang kuat, jika kita memperkuat perekonomian di desa-desa. Karena desa adalah kekuatan ekonomi sejati dari bangsa ini," paparnya.

Sebagai Kornas Laskar Hary Tanoe untuk pemenangan Prabowo-Hatta di pelosok Nusantara, Gultom melihat dan mendapat informasi dari kepala desa dan tokoh masyarakat, bahwa selama ini APBN tidak menyentuh pembangunan Pedesaan.

Menurut dia, sebagian besar desa hanya menerima bantuan dana dari kabupaten. Padahal, kata Armyn Gultom. untuk akselerasi pembangunan Pedesaan dibutuhkan sinergitas APBD Kabupaten/Propinsi Dan APBN.

Redaktur : Heri Ruslan
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar