REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyebut jurnalis asal Amerika Serikat Allan Nairn sebagai petualang politik. Dino menganggap Allan tak lebih dari orang yang hanya ingin mencari sensasi semata.
"Dia mengklaim dirinya jurnalis investigatif tetapi dia tak lebih dari orang yang hanya ingin mencari sensasi," katanya kepada Republika, Jumat (4/7).
Dino mengatakan, sejak dirinya masuk pertama kali di Departemen Luar Negeri (Deplu) tahun 1987, Allan diketahui selalu mencari sensasi dengan berbagai cara. Melalui tulisan-tulisannya, Allan selalu menjelek-jelekkan Indonesia.Bahkan, Allan pernah mendukung gerakan separatis seperti di Timor Timur, Aceh dan lain-lain.
Menurut Dino, tulisan Allan selalu anti terhadap Indonesia dan selalu digunakannya untuk komoditi kepentingan politiknya. Allan selalu masuk ke ruang politik bangsa Indonesia dengan mengadu domba kelompok satu dan yang lain. "Semua diplomat tahu siapa dia," ujarnya.
"Dia sejak dulu selalu mencari peluang untuk memecah belah Indonesia dan yang paling 'berhasil' memang hari ini. Saya tidak sedang membela salah satu capres, saya netral tapi punya prinsip," tambahnya.
Dino mengajak semua pihak untuk tidak terjebak dalam politik adu domba yang dilakukan pihak lain. Bangsa Indonesia harus menjaga kedaulatan politiknya sendiri.