REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meminta para pendukung dan rakyat Indonesia untuk tetap sejuk menghadapi pilpres 9 Juli mendatang. Adanya perbedaan pilihan dalam proses demokrasi dinilai seharusnya tidak terus meruncing pascapemilu nanti.
Wakil ketua bidang strategi tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta M Romahurmuziy meminta semua pihak untuk tidak membuat pernyataan yang propokatif.
"Setelah 9 Juli, semuanya setop dan secara sportif mengakui kemenangan," kata politikus yang akrab dipanggil Romy itu dalam pesannya kepada Republika, Jumat (4/7).
Romy mengatakan, semua komponen harus mempersuasi dengan berbagai seruan dan edaran untuk siap menerima hasil pilihan rakyat pada pemilu nanti. Termasuk menunggu hasil resmi pemilu dan tak menjadikan hasil hitung cepat (quick count) sebagai dasar klaim kemenangan.
Ia meminta semua menahan diri. "Pernyataan yang menyejukkan, baik kalah atau menang," kata dia.
Dua kandidat dalam pilpres kali ini dinilai telah membentuk blok. Bahkan sampai ke tingkat akar rumput. Karena itu, katanya, pemimpin terpilih nanti harus mampu untuk menyatukan masyarakat.
"Merangkul seluruh komponen politik dan bangsa agar mereka merasa memiliki presiden, meski bukan pilihannya," kata Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.