Fadli Zon Apresiasi Keputusan MK
Sabtu , 05 Jul 2014, 04:00 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi untuk melaksanakan Pemilihan Presiden dalam satu putaran. Menurut Fadli Zon hal tersebut pilihan yang realistis. Ia berpendapat hal ini akan memberikan kepastian kepada masyarakat.

"Pemilihan satu putaran saya kira itu pilihan yang realistis, jika tidak begitu saya kira kita tidak mendapat kepastian," Kata Fadli Zon sehabis berorasi dalam kampanye di Puncak, Ciawi, Bogor (4/7). Fadli berharap dengan pemilihan presiden satu putaran ini masyarakat mendapatkan kepastian secepatnya.

 

Sebelumnya (3/7) Mahkamah  mengabulkan pengujian Pasal 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 menjawab kekosongan hukum terkait pelaksanaan Pilpres 2014 yang memberikan tafsir dilaksanakan satu putaran. Pasal 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 mengatur tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).

Hal ini disampaikan Andi Asrun, Ketua Forum Pengacara Konstitusi, kemarin saat konfrensi pres di Mahkamah Konstitusi. Dalam kesempatan ini Fadli juga menyampaikan Prabowo-Hatta percaya diri untuk tampil dalam debat besok (5/7) dengan tema Pangan, Energi dan Lingkungan.

"Kita Optimis akan menang besok apalagi dari dulu Pak Prabowo selalu mengingatkan kita tentang energi yang hampir habis," Ujarnya.

Ia juga menyapaikan tim sukses Prabowo-Hatta sudah sampai pada tahap kampanye akhir. Di beberapa wilayah akan dilaksanakan kampanye penutupan. Fadli Zon menyambangi kawasan Puncak, Ciawi, Bogor, bersama sejumlah artis.

Komeng, Della Puspita dan Camilla sederet artis yang menemani Fadli Zon dalam kampanye kali ini. Ribuan pendukung Prabowo-Hatta ikut dalam konvoi menuju Masjid Birru, Ciawi. Hal ini menyebabkan kemacetan parah jalur puncak.

 

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : c74
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar