REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat capres-cawapres edisi terakhir, Sabtu (5/7) malam nanti. Debat diprediksi akan berlangsung panas.

Pengamat politik LIPI, Firman Noor menilai, tiap pasangan akan mengeluarkan "peluru andalan" untuk menyerang kubu lawan.

"Masing-masing harus waspada terhadap serangan kecil yang terjadi," ujar Firman saat dihubungi Republika Sabtu (5/7).

Ia memaparkan, serangan-serangan itu tidak terlihat pada debat pertama dan kedua. Serangan baru terlihat pada debat selanjutnya, dimana masing-masing calon mulai mengeluarkan pernyataan yang "menyerang".

"Misalnya pertanyaan ataupun statement yang menyerang lawan, seperti kebocoran 1000 trilun, HAM, dan lainnya," katanya.

Dengan demikian ia memprediksi debat yang akan dimoderatori Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Sudharto P Hadi, MES, PhD akan berlangsung panas. Kendati demikian situasi itu akan membantu masyarakat untuk memantapkan hatinya memilih salah satu pasangan.

"Jadi ada peluang untuk saling serang dan mengkritisi konsep-konsep ataupun visi misi," paparnya.

Debat capres pamungkas nanti malam akan menghadirkan tema "Pangan, Energi dan Lingkungan". Debat akan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan mulai pukul 20.30 WIB. Debat juga disiarkan secara langsung oleh Kompas TV, TVRI, dan RTV.