'Jokowi Dipuji, Sementara Prabowo Dibenci, Ditakuti dan Difitnah Asing'
Sabtu , 05 Jul 2014, 16:08 WIB
Reuters
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto dianggap sebagai pemimpin yang diceritakan oleh proklamator, Sukarno. Khususnya, terkait sikap terhadap asing.

Penasehat Prabowo-Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo menjelaskan, Sukarno pernah berujar agar mencari pemimpin yang dibenci, ditakuti atau dicaci-maki asing. Karena pemimpin itu yang akan membela rakyat di atas kepentingan asing.

Sukarno disebut juga menyarankan untuk tidak memilih pemimpin yang dipuji asing. Karena ia akan memperdayai rakyat. Ia menilai, pernyataan itu bisa mencerminkan pilpres 2014. 

"Jokowi dipuji setinggi langit oleh asing. Sementara Prabowo dibenci, ditakuti bahkan difitnah oleh asing," ujarnya pada deklarasi Forum Komunikasi Masyarakat (Forkommas) dan Amplas (Aliansi Masyarakat Peduli Sukoharjo) dan bergabungnya kader Partai Nasdem dan Hanura di Solo Raya, Sabtu (5/7).

Menurutnya, setelah dua tahun berada di luar negeri untuk, pada 2000 Prabowo kembali ke Indonesia. Namun, sejumlah negara asing justru berkirim surat resmi dan mengimbau Presiden Abdurrahman Wahid saat itu untuk menolak Prabowo. 

"Gus Dur abaikan himbauan itu, karena Gus Dur tahu Prabowo ikhlas kembali untuk memajukan Indonesia," ujarnya.

Saat ini, ungkap dia, Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden. Namun Dubes AS untuk Indonesia secara tertulis menyatakan kekhawatiranya bila Prabowo terpilih menjadi presiden. 

"Ini sudah intervensi secara diplomatik untuk urusan domestik. Menyusul kemudian wartawan AS Allan Nairn yang berperan menebar fitnah untuk membunuh karakter Prabowo. Ini sudah terencana secara sistemik," ungkapnya.

Ia menilai, situasi ini mengingatkan kembali pada pesan Sukarno. Sebagai presiden pertama, sejak awal Indonesia berdiri, Sukarno sudah merasakan kuatnya tekanan asing tersebut. 

Menurut Suryo, pihak asing, terutama AS, akan menghadang Prabowo dengan segala cara. Tujuannya, guna menjaga kepentingannya di Indonesia. 

"Biasanya dengan ancaman larangan masuk ke AS atau embargo. Indonesia ini negeri kaya, mereka yang butuh kita, bukan kita yang butuh mereka. Perdana Menteri India, Narendra Modi juga sempat diancam serupa oleh AS. Tapi begitu rakyat India memilihnya, Modi malah diundang ke AS," ujarnya.

Ia menjelaskan, jika Prabowo terpilih, tak mungkin akan dimusuhi asing. Mengingat, Indonesia merupakan negeri yang kaya dengan posisi yang strategis. 

"Asing punya kepentingan terhadap keamanan kawasan. Jadi jangan ragu dengan Prabowo, sama seperti Sukarno, dia dibenci asing karena mencintai dan membela rakyat Indonesia. Sementara Jokowi cuma baru bisa berpura-pura perduli pada rakyat," paparnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar