REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyesalkan tindakan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dianggap mulai melakukan praktik uang. Antara lain, dengan membagikan sembako yang dikemas dalam bungkusan bergambar Jokowi-JK. 

"Sebelumnya juga kedapatan mereka membagi uang ke rakyat untuk disetor ke rekening Jokowi-JK. Ini praktik jahat, berpura-pura mengalang dana dari rakyat padahal hanya memanfaatkan rakyat," ungkap penasehat tim Prabowo-Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo di sela kunjungannya ke KH Chalwani Nawawi di Purworejo, KH Abdul Mukti di Tegarejo Magelang dan KH Haris S di Tlogo Sari Semarang. 

Ia pun menyesalkan tindakan massa PDI Perjuangan yang menyegel dan merusak kantor TV One di Yogyakarta. Kemudian mengepung kantor stasiun televisi itu di Jakarta. 

"Juga mengepung kantor DPP PKS bahkan kantor DPD PKS Karawang dirusak oleh preman pendukung Jokowi. Perilaku pendukungnya tentu mencerminkan pemimpinnya," tuturnya.

Menurut Suryo, kondisi itu telah menimbulkan kecemasan di kalangan rakyat. Karena, pembiaran kekerasan, mengintimidasi rakyat, menekan pers, dan melakukan politik uang. "Bagaimana jika sudah berkuasa?" paparnya.

Dia mengakui kalau situasi itu tidak menguntungkan Prabowo-Hatta. Karena Bawaslu dan kepolisian dianggap tampak membiarkan. "Pelanggaran ini tidak direspon Bawaslu, alasannya tidak ada laporan resmi," ujarnya.

Namun, Suryo berharap masyarakat tidak takut menyoblos pasangan nomor urut 1. "Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti. Percayalah semua angkara murka dan tindak kejahatan akan kalah oleh keluhuran budi," ucapnya.