Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Jusuf Kalla (kanan) beserta pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Hatta Rajasa (kiri) serta Ketua KPU, Husni Kamil Manik (tengah)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik, tidak memungkiri adanya tensi tinggi dalam Pemilihan Presiden/Wakil Presiden tahun ini. Namun, ia mengingatkan proses demokrasi ini untuk mencari kepemimpinan nasional yang sah untuk seluruh bangsa Indonesia.
"Yang setelah menang maka pasangan calon presiden dan calon wakil presiden adalah pimpinan nasional kita semua. Bukan hanya pimpinan dari salah satu tim kampanye saja," kata Husni di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7). Husni mengingatkan hal itu saat memberikan sambutan dalam agenda debat putaran kelima yang bertemakan pangan, energi, dan lingkungan hidup.
Husni mengatakan, akhir dari pemilu adalah adanya sosok terpilih. Ia kembali menegaskan siapapun pemenanganya itu adalah pemimpin bangsa Indonesia. "Yang terpilih adalah pimpinan kita, yang menang adalah rakyat Indonesia," ujar dia.
Karena itu, Husni meminta para capres-cawapres untuk mengingatkan semua jajarannya dari level nasional hingga daerah. Ia meminta para kandidat untuk terus mengingatkan. "Untuk bisa menahan diri, menertibkan diri. Mudah-mudahan dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia yang tertib bisa menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain," kata dia.
n