Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat kampanye akbar di GOR Satria, Purwokerto, Jateng, Rabu (2/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki masa tenang, tim Prabowo Subianto mengimbau agar masyarakat tak mudah terprovokasi. Terutama dengan berbagai aksi kekerasan yang terjadi.
"Rakyat terutama pendukung Prabowo-Hatta agar waspada dan menghindari provokasi perbuatan yang mengarah pada tindak kekerasan dan anarkis dalam bentuk apa pun," ujar penasehat Prabowo-Hatta Letjen TNI Purn Suryo Prabowo di sela kunjungannya ke pengasuh pesantren At-Tauhidiyah, KH Achmad dan Habib Bakir bin Hasan bin Husein di Ketitang, Tegal, Jawa Tengah.
Suryo merasa perlu menekankan hal ini karena masih ada yang laporan munculnya provokasi. Misalnya, di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang sempat terjadi beberapa kali aksi kekerasan dan anarkisme.
"Sejauh ini pendukung Prabowo-Hatta tidak pernah mau terpancing. Ini juga penting disampaikan agar masyarakat mengerti Prabowo-Hatta tidak punya tradisi menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan," jelasnya.
Prabowo, katanya, sudah meminta pendukungnya untuk tidak membalas. Karena semuanya masih satu bangsa. "Pak Prabowo berkali-kali menekankan, tidak akan meladeni aksi kekerasan tersebut. Tapi Prabowo siap memerangi siapa saja yang berkhianat atau merampok bangsa ini," ujar dia.
Menurutnya, pasangan nomor urut satu itu juga menginstruksikan kepada seluruh pendukung untuk menghindari penggunaan atribut kampanye pada masa tenang. Termasuk melarang mengikuti segala kegiatan aksi dan pengerahan massa.
"Pada masa hari tenang kampanye, seluruh pendukung Prabowo-Hatta diminta tetap lakukan konsolidasi internal dan doa bersama untuk kemenangan dan kesuksesan pilpres yang damai," paparnya.