Iklan menyerang Prabowo Subianto dan koalisi pendukungnya yang dipasang di Google Adsense
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Aunur Rofiq meminta Google waspada. Ini terkait pemuatan iklan yang menyerang pasangan capres-cawapres nomor urut satu tersebut oleh Google.
"Hendaknya google waspada dengan keberpihak itu, mengingat kemungkinan terjadinya friksi tajam dari kedua pendukung yang sangat sensitif," ujar Aunur saat dihubungi Republika, Selasa (8/7) siang.
Menurutnya, keberpihakan dalam ajang pilpres 2014 akan berdampak buruk terhadap Google. Pertama, dampak secara fisik, seperti media lain yang terjadi baru-baru ini.
Kedua, katanya, berkurangnya pengguna Google. Sehinggga akan mempengaruhi kelangsungan usaha.
Sebagai media, papar Aunur, Google telah melakukan langkah pemihakan yang akan mendiskreditkan pihak yang tidak didukung.
Hal ini akan membuka mata masyarakat pengguna jasa Google yang pada umumnya terpelajar. "Langkah google ini sebetulnya men-downgrade diri sendiri atau menurunkan value-nya sendiri," ungkap Ketua DPP PPP itu.
Jelang pilpres, Google dinilai sudah berpihak kepada pasangan capres tertentu. Perusahaan internet asal AS menayangkan iklan yang isinya menyerang salah satu capres-cawapres.
Padahal, dalam laman peraturan periklanannya, Google menegaskan tidak menerima segala bentuk iklan dan konten yang berhubungan dengan politik.
Apalagi, saat ini proses pilpres tengah memasuki masa tenang hingga hari pemungutan suara pada 9 Juli mendatang.