JK: Pemilu Bisa Damai, Asal...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) mengimbau agar penyelenggaraan pemilihan presiden yang akan digelar Rabu (9/7) bisa berlangsung damai. Namun ia tak menampik jika potensi serta upaya kecurangan bisa saja terjadi.
"Kita harapkan saja besok dapat berlangsung secara jujur, artinya sama-sama menjaga ketertiban dengan prosedur yang baik," kata JK saat hendak berbuka puasa dengan KKSS di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (8/7).
JK menyerahkan masalah ketertiban dan keamanan pelaksanaan pemilihan Presiden (Pilpres) ke pihak aparat kepolisian dan TNI. Mereka diyakini dapat bersikap netral dalam mengawasi jalannya pesta demokrasi bangsa ini.
Lebih lanjut JK mengatakan, potensi serta upaya kecurangan mungkin saja terjadi. Pihaknya juga sudah menyiapkan relawan serta saksi untuk memantau langsung proses pencoblosan besok, bahkan hingga tahap rekapitulasi suara. Namun, ia selalu imbau agar pemilu besok berlangsung damai.
"Saya percaya, polisi dan TNI dapat netral dalam menjaga jalannya penyelenggaraan pilpres ini," katanya.
Dia menambahkan, konflik bisa saja terjadi kalau ada pembiaran yang dilakukan oleh aparat saat ada dugaan pelanggaran atau kecurangan. Ia optimis, selama itu tak terjadi, pemilu besok akan berlangsung sesuai prosedur yang baik, artinya bisa damai serta aman.
JK menyatakan, dalam demokrasi ini, ia tentunya siap menang dan siap kalah kalau memang itu menjadi hasil terburuknya. Namun, ia selalu percaya, untuk menghasilkan pemimpin yang baik, berasal dari proses yang baik pula.