REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kelompok ulama dan kiai besar Nahdlatul Ulama (NU) mengklaim untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Rabu (9/7).
"Setelah melalui pemikiran panjang dan diskusi dengan para ulama lain untuk doa mencakup masa depan bangsa dan umat maka saya meyakinkan petunjuk mendukung Prabowo-Hatta," kata Ketua PWNU DKI Jakarta KH Tb Robby Budiansyah di Jakarta Selasa.
Robby mengatakan pihaknya memutuskan mendukung Prabowo-Hatta menjadi Presiden-Wakil Presiden periode 2014-2019 melalui proses "Istikharoh".
Robby menilai pasangan Prabowo-Hatta lebih aman memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan dibandingkan pasangan lain.
Robby bersama para ulama besar lainnya memanjatkan doa khusus warisan dari guru NU terdahulu bagi pasangan Prabowo-Hatta.
Pada kesempatan itu, Robby mengimbau kepada seluruh umat beragama dan masyarakat Indonesia agar saling menghormati dan mengedepankan toleransi dalam hal perbedaan pendapat memilih pasangan pemimpin.
"Karena perbedaan pilihan adalah hak setiap warga negara, kita harus saling menghormati dan tentunya tanpa caci maki, apalagi sekarang adalah Ramadhan," ujar Robby.
Saat menyampaikan dukungan itu tampak hadir tokoh besar NU seperti KH Ahmad Subadar (pimpinan Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Besuk Pasuruan), KH Miftahul Ahyar (pimpinan Pondok Pesantren Miftahussunah Surabaya sekaligus Rois Suriah PWNU Jawa Timur), KH Nasrudin (pimpinan Pondok Pesantren Senori Tuban Jawa Timur).
Kemudian pimpinan Pondok Pesantren Sidoresmo Surabaya Jawa Timur KH Abu Mansur Tholha, pimpinan Pusat Darrul Ulum Jombang KH Dimyati Romli, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabih pengganti KH Idris Marzuki dan pimpinan Pondok Pesantren KH Syaiful Islam pimpinan Ponpes Genggong Probolinggo Jawa Timur.
Pilpres akan digelar Rabu (9/7) diikuti pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.