REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator pengarah tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Sidharto Danusubroto, mengatakan pihaknya tidak pernah merencanakan penggiringan opini publik -- untuk kemenangan Jokowi-JK -- dengan memanfaatkan hasil quick count palsu. "Kapan merencanakan? Saya ini tim pakar. Tidak pernah ada rapat untuk itu," kata Sidharto kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (10/7).
Sidharto menilai tuduhan bahwa tim Jokowi-JK menggiring opini publik lewat quick merupakan lelucon. Dia mengatakan kemenangan Jokowi-JK dalam quick murni dukungan rakyat. Sidharto lalu mengingatkan antusiasme rakyat saat menghadiri konser Salam Dua Jari di Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 Juli lalu. "Anda melihat GBK, gerakan relawan, ini kan kebangkitan rakyat," ujarnya.
Sidharto mengatakan sejumlah lembaga survei yang dikenal kredibel memenangkan Jokowi-JK. Namun ada empat lembaga survei baru yang memenangkan Prabowo-Hatta. Sidharto tak mau mempersoalkan. "Silahkan mengalir saja," katanya.
Ketua MPR ini menyatakan yang terpenting bagi masing-masing capres-cawapres adalah hasil rekapitulasi suara manual KPU. Dia berharap proses rekapitulasi berlangsung tanpa kecurangan. Penyelenggara pemilu harus benar-benar profesionalitasnya. "KPUD dan KPU Pusat betul-betul menjaga hasil suara," ujarnya.