REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedua pasangan capres dan cawapres saling mengklaim kemenangan berpatokan hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei. Ketua Tim Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD mengaku, pagi ini mendapat tembusan pesan singkat (SMS) berantai yang berisi ajakan konvoi merayakan kemenangan Prabowo-Hatta pada Kamis (10/7) siang ini.
Konvoi dilakukan di jalanan di Jakarta. Menurut dia, pengirimnya tertulis bernama Taufik. "Tetapi, saya tidak tahu Taufik yang mana dia itu. Saya juga tak tahu apakah itu nama asli atau sekadar nama palsu dari pengirimnya," katanya kepada Republika Online.
Selaku ketua Timkamnas Prabowo-Hatta, ia meminta kepada semua pendukung Koalisi Merah Putih untuk tidak berkonvoi di jalan-jalan agar tidak menyulitkan masyarakat. "Kita bersyukur bahwa Pilpres 2014, sudah berjalan aman dan lancar, rakyat sudah memilih presidennya," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Mahfud juga tahu ada klaim kemenangan dari kedua pasangan karena berpegangan pada hasil quick count yang berbeda. Namun, terkait adanya perbedaan klaim kemenangan itu, pihaknya harus menunggu pengumuman resmi dari KPU tanpa harus turun ke jalan untuk melakukan selebrasi dan aksi-aksi yang merugikan masyarakat.
"Patuhi seruan Presiden RI dan capres/cawapres Prabowo-Hatta, agar semua bersikap tenang, menahan diri, dan menunggu hasil penghitungan resmi oleh KPU."
Menurut Mahfud, elemen pendukung Prabowo-Hatta akan tetap mengawal hasil penghitungan melalui mekanisme yang tersedia secara hukum dan konstitusi. "Bagi yang beribadah puasa perbanyak zikir dan kontemplasi diri untuk meraih kejernihan hati."