SBY Disebut Bukan 'King Maker'
Kamis , 10 Jul 2014, 21:01 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut bukan king maker. Meski pun, ia memanggil kedua capres, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto ke istana.

"King maker presiden itu bukan SBY. Namun rakyatlah yang menentukan," kata pengamat politik Ikrar Nusa Bakti, Kamis (10/7).

SBY, ujar Ikrar, tak bisa mengintervensi KPU. Termasuk tidak bisa menyalahgunakan otoritasnya untuk mengintervensi KPU, TNI, dan Polri untuk mengubah hasil pilpres.

Sebenarnya, kata dia, SBY hanya ingin menunjukkan nilai positifnya di hadapan kedua capres tersebut. Sehingga siapa pun yang menang akan memperhitungkan keberadaan SBY.

Ikrar memprediksi, pilpres tak akan rusuh jika pemenangnya diumumkan pada 22 Juli mendatang. "Kecuali jika ada master mind yang menggerakkan kerusuhan masyarakat. Master mind sendiri biasanya elit politik yang tidak terima kekalahannya," katanya.

Kalau masyarakat akar rumput, terang Ikrar, tidak akan melakukan kerusuhan. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar