Sejumlah relawan dan anggota tim pemenangan menyaksikkan hasil quick count Pemilu Presiden 2014 melalui layar lebar di Posko Pemenangan Jokowi-JK, Jl Cemara 19, Menteng, Jakarta, Rabu (9/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendukung bila lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count membeberkan metodologi yang diterapkannya kepada publik.
Jubir tim pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto mengatakan, hal itu untuk menjawab tudingan telah terjadi penggiringan opini lewat hasil hitung cepat.
"Mari kita beri panggung pada lembaga survei untuk berbicara mengenai validitas data dan metodologi masing-masing. Agar publik bisa mengetahui mana lembaga survei yang kredibel dan mana yang tidak," kata Hasto di Jakarta, Kamis (10/7).
Ia juga mengapresiasi pertemuan Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang memutuskan digelarnya penyelidikan dan sidang etik atas perbedaan hasil hitung cepat oleh anggota mereka.
"Kami mangapresiasi itikad baik sikap perhimpunan survei itu demi mengungkap kebenaran kepada publik. Publik tidak boleh disesatkan oleh informasi hasil survei dari lembaga yang tidak kredibel dan melanggar etika," tegas Hasto.
Wasekjen DPP PDI Perjuangan itu mengatakan, mengapresasi sikap Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda yang telah menjaga profesionalitas dan integritas akademiknya.
Hanta sebelumnya memutuskan kontrak salah satu televisi karena melanggar komitmen awal. Yaitu, memasukkan tiga lembaga survei lain secara tiba-tiba pada pagi hari sebelum pelaksanaan hitung cepat.