PBB: JSI Dibom Molotov, Hanya untuk Provokasi
Jumat , 11 Jul 2014, 12:49 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
MS Kaban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kantor  Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang surveinya memenangkan Prabowo diserang orang yang tidak dikenal Jumat, (11/7). Kantor JSI  yang terletak di Warung Jati Timur tersebut dilempari Bom molotov meski bom tersebut tidak meledak.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban mengatakan, seluruh masyarakat maupun pendukung Prabowo jangan sampai terprovokasi.

"Walaupun ada serangan bom molotov, dari awal Prabowo telah mengingatkan agar seluruh elemen yang ada di koalisi merah putih menahan diri. Namun tenang dan sabar bukan berarti lemah," kata Kaban.

Kalau ada serangan bom molotov di manapun kepada lembaga survei apapun, kata Kaban,  masyarakat tidak perlu terpancing. Biarlah polisi yang  menindak mereka. "Saya yakin pelemparan  bom molotov kepada lembaga survei itu hanyalah pancingan. Upaya untuk melakukan provokasi," ujarnya.

Semua WNI, terang Kaban, harus dilindungi. Tidak perlu disakiti, diteror dengan cara yang tidak  baik, polisi harus bertindak. Sebenarnya, lanjut Kaban, tidak perlu ada saling  intimidasi sebab proses pilpres sudah berjalan. "Apanya yang mau diintimidasi, rakyat sudah memilih," katanya.

Kaban menyerukan agar rakyat tidak terpancing dengan provokasi apapun. Tunjukkan ke dunia pemilu Indonesia  beradab, tidak perlu ada teror.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar