REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kantor Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang surveinya memenangkan Prabowo diserang orang yang tidak dikenal Jumat, (11/7). Kantor JSI yang terletak di Warung Jati Timur tersebut dilempari Bom molotov meski bom tersebut tidak meledak.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban mengatakan, seluruh masyarakat maupun pendukung Prabowo jangan sampai terprovokasi.
"Walaupun ada serangan bom molotov, dari awal Prabowo telah mengingatkan agar seluruh elemen yang ada di koalisi merah putih menahan diri. Namun tenang dan sabar bukan berarti lemah," kata Kaban.
Kalau ada serangan bom molotov di manapun kepada lembaga survei apapun, kata Kaban, masyarakat tidak perlu terpancing. Biarlah polisi yang menindak mereka. "Saya yakin pelemparan bom molotov kepada lembaga survei itu hanyalah pancingan. Upaya untuk melakukan provokasi," ujarnya.
Semua WNI, terang Kaban, harus dilindungi. Tidak perlu disakiti, diteror dengan cara yang tidak baik, polisi harus bertindak. Sebenarnya, lanjut Kaban, tidak perlu ada saling intimidasi sebab proses pilpres sudah berjalan. "Apanya yang mau diintimidasi, rakyat sudah memilih," katanya.
Kaban menyerukan agar rakyat tidak terpancing dengan provokasi apapun. Tunjukkan ke dunia pemilu Indonesia beradab, tidak perlu ada teror.