REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Taman yang hijau ditumbuhi rerumputan itu masih basah usai dipijaki embun. Ayam berkokok menjadi alarm terbitnya sang fajar.
Tiga ekor kelinci keluar kandang, berlomba lompat mengejar sinar matahari yang perlahan menerangi kebun belakang kediaman Jusuf Kalla (JK), di Jalan Haji Bau, Makassar.
"Bunganya sudah mulai bermekaran," kata istri JK, Mufidah mengulang perkataan sang suami setiap kali pulang ke kampung halaman dan mengunjungi halaman rumahnya di sana.
Dia mengatakan, JK selalu mencermati merekahnya kembang di setiap tanaman kebunnya. Bila pikiran sedang penat, berdiri menikmati halaman tersebut, memilah buah mangga yang mulai masak, menjadi hal yang ia favoritkan.
Pascapilpres ini, JK kembali ke rumah tersebut untuk beristirahat. Pantas saja, kendaraan yang melintas di Jalan Brawijaya, Dharmawangsa, Jakarta dapat melaju normal tanpa harus menahan kecepatannya.
Sebab, tidak banyak mobil serta motor yang menumpuk di sepanjang jalan, mengantre parkir menuju kediaman JK sejak Kamis (10/7) sore.
"Paling dua hari di Makassar, ini lagi cari cara agar bisa berkumpul dengan anak dan cucu," kata JK sebelum berangkat ke bandara, kemarin.
Selama satu bulan lebih pada masa kampanye capres dan cawapres, waktunya untuk keluarga memang sangat tersita untuk satu tujuan. Yakni penggalan suara untuk pemenangan Jokowi-JK.
Ia juga sempat jatuh sakit setelah melewati hari-hari panjangnya di perjalanan dari satu daerah ke daerah lain di Indonesia. Setelah pemungutan suara 9 Juli kemarin, JK terlihat lelah.
Wajahnya tidak menujukan aura semangat seperti hari-hari sebelumnya. Terlebih saat ada deklarasi kemenangan dari kubu Prabowo-Hatta. Seketika itu, JK cenderung lebih banyak diam mengurungkan niatnya melakukan euforia kemenangan.
"Selain beristirahat, di Makassar ini, saya sekaligus ingin memantau proses rekapitulasi suara," ujarnya.