Puskapol UI: Hanya Dua Lembaga Survei yang Netral
Jumat , 11 Jul 2014, 17:49 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Layar proyektor berisi informasi hasil survei Cyrus Network tentang Elektebilitas dan Peluang Capres-Cawapres di Jakarta, Selasa (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Manajer Riset Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI, Dirga Ardiansa, menyatakan sejauh ini hanya ada dua lembaga survey yang tidak rangkap menjadi lembaga konsultan politik.

"Dari 12 lembaga survey yang menyelenggarakan quick count, hanya ada dua lembaga yang tidak merangkap menjadi konsultan politik, yaitu RRI dan Kompas," ujar Dirga dalam konferensi pers di Kampus FISIP UI Depok, Jumat (11/7) sore.

Sedangkan 10 lembaga survei lainnya, ujar Dirga, juga merangkap sebagai konsultan politik capres-cawapres tertentu, bahkan ada yang menjadi tim sukses. Terkait kode etik, hingga saat ini belum ada peraturannya.

"Jadi, tidak bisa disalahkan jika ada lembaga survey yang merangkap sebagai konsultan politik," ungkap Dirga.

Dari 12 lembaga survey yang merilis hasil 'Quick Count' pilpres 2014, bisa dilihat 'margin of error' dan selisih suara kedua capres-cawapres. Menurut Dirga, terdapat lima lembaga survey yang tidak bisa mengambil kesimpulan siapa pemenang pilpresnya karena selisih suara yang sangat kecil dan masih dalam rentang 'Margin of Error'.

Kelima lembaga itu, papar Dirga, adalah Populi, Puskaptis, JSI, JSN dan IRC. Empat lembaga survey memenangkan capres-cawapres Prabowo-Hatta, dan satu lembaga survey memenangkan capres-cawapres Jokowi-JK.

Hal yang juga perlu diperhatikan adalah besaran 'margin of error'-nya. Dalam Pilpres yang hanya diikuti dua kandidat, tentu persaingan sangat ketat dan intens. "Maka, margin of error-nya sebaiknya satu persen atau dibawahnya," papar Dirga.

Jika Margin of Error lebih dari dua persen dalam kondisi serupa, ungkap Dirga, maka harus sangat hati-hati untuk mengambil kesimpulan dan menentukan siapa pemenangnya. Seharusnya, jelas Dirga, lembaga survey sudah mengantisipasi ketatnya persaingan dalam pilpres dengan 'margin of error' maksimal satu persen atau dibawahnya.

"Bukankah sebelumnya mereka sudah sering melakukan survey pra pemilu presiden?" tutur Dirga.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : c57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar