Dekan Fisipol UGM: Quick Count Jangan Pakai Ilmu Sihir
Sabtu , 12 Jul 2014, 14:40 WIB
Tahta Aidilla/Republika
Presentasi hasil survei politik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Metodologi menjadi salah satu pilar penting dari quick count. Yaitu, prosedur ilmiah yang harus diikuti sehingga bisa memprediksi dengan akurasi yang tinggi.

Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto mengatakan hitung cepat atau quick count seharusnya dilakukan bukan dengan ilmu sihir. "Oleh karena itu, demi kepentingan publik lembaga survei harus mau diaudit dan dibedah secara ilmiah," kata Erwan, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/7).

Dengan cara itu, lanjut Erwan, akan ditemukan siapa yang keliru menerapkan prosedur atau metode penelitian. Sehingga, kata dia, sangat janggal ada lembaga survei yang justru tidak bersedia untuk datang menjelaskan ke publik dengan berbagai alasan serta tidak mau dibedah prosedur ilmiah oleh Dewan Etik Persepi.

Menurutnya, lembaga survei yang seperti itu pantas dicurigai bahwa lembaga tersebut telah menyalahgunakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan politik. "Hal seperti ini tentu sangat tidak etis karena lembaga survei sudah gunakan ilmu sihir untuk kegelapan demokrasi," ujarnya.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar