REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Koalisi Merah Putih yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa rencananya akan menegaskan komitmen. Enam partai politik (parpol) yang tergabung dalam koalisi itu akan menandatangani kesepakatan bersama, Senin (14/7).
Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengatakan, penandatanganan kesepakatan rencananya akan dilangsungkan di Tugu Proklamasi, Jakarta. "Kesepakatan akan ditandatangani langsung oleh masing-masing ketua umum parpol," kata politisi yang akrab dipanggil Romy itu, dalam keterangannya, Ahad (13/7).
Selain PPP, koalisi Merah Putih berisikan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Koalisi ini menguasai sekitar 63 persen kursi parlemen untuk DPR RI periode 2014-2019.
Menurut Romy, formalisasi kesepakatan bersama antarpartai koalisi Merah Putih juga merupakan tindak lanjut dari disahkannya Undang-undang MPR, DPR, DPRD, DPD (UU MD3). Dalam kesepakatan tersebut, diatur hak, kewajiban, pelembagaan, dan mekanisme koalisi lima tahun ke depan.
Romy bahkan mengindikasikan adanya kemungkinan komitmen kerja sama koalisi Merah Putih ini bisa sampai pada level daerah. DPP PPP mendukung langkah untuk memformalisasi kerja sama koalisi Merah Putih. Pihaknya akan berpartisipasi aktif dalam penandatanganan sekaligus meneguhkan eksistensi permanen koalisi Merah Putih.
Komitmen PPP ini menjadi jawaban atas munculnya penilaian akan langkah partai pascapencoblosan. Apalagi ada lembaga survei yang menunjukkan kemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berdasarkan hasil hitung cepat (quick count). Sehingga partai dalam koalisi Merah Putih dianggap bisa menyeberang ke kubu pasangan nomor urut 2. Elite Partai Golkar Agung Laksono sempat mengindikasikan kemungkinan itu masih terbuka.
Namun Romy melihat peta koalisi tidak akan berubah. Karena, ia menilai, ada hasil positif berdasarkan data yang masuk di pusat tabulasi nasional koalisi Merah Putih. Ia menyebut pasangan Prabowo-Hatta masih unggul atas Jokowi-JK.
"Karenanya, sinyalemen yang dilontarkan sejumlah pihak akan adanya perubahan peta koalisi adalah tidak berdasar," ujar Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta itu.