Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah) bersama jajaran staf petinggi TNI memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi keamanan jelang pemilu di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (13/6).
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah satuan elite TNI, salah satunya ke Mako Kostrad, Jakarta, Rabu, untuk mengecek kesiapan TNI dalam proses pengamanan pemilu presiden (pilpres).
Jenderal Moeldoko tiba di Markas Komando Kostrad sekitar pukul 07.55 WIB. Kedatangan Panglima TNI disambut Panglima Kostrad Letjen TNI Gatot Nurmantio.
Moeldoko langsung berjalan ke arah mobil komunikasi video conference yang menampilkan seluruh kodam di Indonesia. Dengan mobil komunikasi itu, setiap Kodam dapat saling memberikan informasi terkini terkait perkembangan keamanan.
Setelah itu, Moeldoko beranjak ke barak siaga yang berada di lantai 3 gedung. Di sana, ratusan prajurit Kostrad menyambut dengan yel-yel khas TNI AD.
Moeldoko sempat melakukan pemeriksaan terhadap kondisi barak. Mulai kondisi kasur, bantal, dan segala fasilitas yang ada di barak. Ia juga sempat berjoget bersama dengan para prajurit di barak.
Di hadapan prajurit Kostrad, Panglima TNI berharap prajurit tidak ragu dalam melakukan tugasnya untuk membantu pengamanan Pilpres.
"Sebagai prajurit patriot sejati, kepentingan negara di atas segala-galanya. Melindungi dan mengayomi di atas segala-galanya. Untuk itu, saya minta kesiapsiagaannya dalam posisi diri," pesan Panglima di hadapan ratusan personel Kostrad.
Bagi prajurit mengorbankan dirinya adalah biasa untuk kepentingan bangsa dan negara, karena itu berikanlah segalanya kepada negara. "Prajurit tidak perlu ragu-ragu, dimana masalah memanggil prajurit, maka masalah semua harus selesai," katanya.
Setelah melakukan inspeksi di Makostrad, Moeldoko akan melakukan hal serupa ke seluruh satuan elit TNI, di antaranya ke Wing I Pasukan Khas TNI AU di Halim PK, lalu menuju Mako Kopassus di Cijantung, dan berakhir di Brigif 2 Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.