REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Proses pemilihan Presiden (pilpres) 2014 telah menyeret nama Rob Allyn yang adalah seorang konsultan politik yang pernah memenangkan presiden George W. Bush dalam pertarungan Pilpres di Amerika. Saat ini, Allyn adalah seorang Konsultan media untuk capres Prabowo.
Dalam tulisannya, Allyn mengatakan, quick count dan pernyataan kemenangan yang dikeluarkan oleh tim Jokowi merupakan kemenangan prematur. Hal tersebut dikarenakan quick count tersebut dilakukan oleh lembaga survei yang memihak Jokowi.
"Bagi mereka yang menyatakan pemilu ini lebih didasarkan pada dugaan quick count yang diproduksi oleh anggota tim kampanye Jokowi, mari kita mengingat fakta-fakta kunci," kata Allyn dalam tulisannya di New Mandala dengan judul 'Setiap Suara Harus Dihitung, Setiap Suara Harus Didengar'.
Ia menjelaskan quick count yang ada tidak mewakili semua jumlah suara yang ada di TPS seluruh Indonesia. Selain itu, Para lembaga survei tersebut menghasilkan penghitungan cepat berdasarkan kurang dari setengah persen.
Semua direktur lembaga survei yang ada, menurutnya merupakan anggota kampanye Jokowi. Sehingga hasil dari quick count lembaga survei tersebut memenangkan Jokowi-JK. "Pemberian pemilihan berdasarkan penghitungan cepat dari setengah persen oleh lembaga survei Jokowi itu benar-benar membatasi hak akses lebih dari 99,5 persen dari pemilih Indonesia," ujarnya.
Ia menilai hal tersebut bukanlah bagian dari demokrasi. Hal tersebut dikarenkan Dalam demokrasi sejati, setiap suara harus dihitung, setiap suara harus dicatat, dan setiap suara harus didengar. Pada tanggal 22 Juli mendatang sekitar 130 juta pemilih Indonesia yang memberikan suara dapat menerima hasil yang akan disampaikan oleh KPU secara resmi.
"Jika setiap suara dihitung, demokrasi Indonesia akan menjadi pemenang," paparnya.