PPP: Koalisi Permanen Bagian dari Konsekuensi Politik
Rabu , 16 Jul 2014, 17:19 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Prabowo Subianto (kelima kanan) berfoto bersama petinggi tujuh partai usai penandatanganan nota kesepakatan Koalisi Permanen Merah Putih yang diwakili Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kanan) di Pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (14/7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy mengatakan dukungan PPP terhadap koalisi merah putih yang diusung oleh pasangan Prabowo-Hatta merupakan konsekuensi politik yang harus dihadapi oleh PPP.

"Koalisi ini kan mengusung Prabowo-Hatta, sejak awal kita telah berkomiten untuk mendukung pasangan ini, dan ini adalah konsekuensi," Ujar Romahurmuziy saat dihubungi republika (16/7).

Ia menjelaskan wacana pembentukan koalisi permanen sudah lama dibahas oleh partai koalisi, bahkan sebelum pendaftaran capres dilakukan. Walaupun sudah diwacanakan cukup lama, namun penandatanganan kesepakatan koalisi permanen baru dilakukan senin (14/7) lalu.

Penandatangan tersebut, lanjutnya, baru dilakukan senin lalu dikarenakan menunggu kepastian UUMD3. Ia menambahkan koalisi ini dibentuk agar parlemen memiliki check and balance yang kuat.

"Jika prabowo menang, maka koalisi ini akan membantu stabilitas pemerintahan, namun jika  Jokowi menang maka akan berfungsi sebagai  kontrol pemerintahan," ujarnya.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : c83
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar