Burhanuddin Muhtadi memberikan paparan hasil survei kualitas capres di Jakarta, Ahad (1/12).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, membantah tuduhan yang mengatakan lembaga survei yang ia pimpin dibayar oleh tim Jokowi-JK.
Tuduhan tersebut dikarenakan hasil quick count lembaga survei yang ia pimpin mengunggulkan pasangan Jokowi-Jk. Selain itu, Indikator Politik juga bekerjasama dengan salah satu stasiun televisi.
"Saya nggak pernah mendapat sesuatu dari pak Jokowi," kata Burhanuddin saat dihubungi Republika, Kamis (17/7).
Ia mengaku tidak menanggapi tuduhan tersebut. Baginya yang terpenting prosedur quick count yang dilakukan oleh lembaga survei yang ia pimpin mampu dipertanggungjawabkan secara akademik dan hukum.
"Tuduhan tersebut berasal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kita kan tidak bisa mengadili," ujarnya.
Secara personal, lanjutnya, lembaga survei tidak masalah memiliki keberpihakan terhadap pasangan tertentu namun secara metodologi haruslah tepat dan bersedia diaudit.
Adapun lembaga survei yang tidak bersedia diaudit, ia mengatakan lembaga survei tersebut telah menunjukkan ketakutan dan tidak berani mempertanggungjawabkan hasil quick count-nya. "Jangan-jangan tidak pernah mengadakan quick count," sindirnya.