Demokrat Nilai PDIP Panik Cari Kawan Koalisi
Kamis , 17 Jul 2014, 15:36 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Ramadhan Pohan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menegaskan partainya tidak berkeinginan merapat ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Dia menilai kabar Demokrat akan merapat ke Jokowi-JK sebagai simbol kepanikan PDI Perjuangan.

"Kayaknya PDIP lagi panik," kata Ramadhan saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (17/7).

Ramadhan menjelaskan kepanikan PDI Perjuangan didasari sikap arogan mereka sendiri. PDI Perjuangan selalu gembar-gembor tidak butuh dukungan partai-partai dalam jumlah besar untuk mengusung Jokowi-JK.

"Dulu terlalu arogan bilang tidak butuh koalisi. Cukup dua atau tiga (partai) saja. Sekarang mereka ketar-ketir," ujar Ramadhan.

Ramadhan menilai PDI Perjuangan sudah menyadari kekeliruan politik yang mereka buat. Kesadaran ini terbentuk setelah koalisi yang dibangun PDI Perjuangan kalah dalam pembahasan RUU MD3.

"Mereka kuatir, jika nanti Jokowi menang Presiden, pemerintahan PDIP lemah dan rapuh," kata Ramadhan.

Wakil Ketua Komisi I DPR ini merasa puas dengan situasi politik yang mendera PDI Perjuangan. Menurutnya PDI Perjuangan belajar banyak dari sikap politik mereka yang mengecilkan pihak lawan.

"Itulah politik. Janganlah pernah arogan, sombong dan tak respek pada pihak-pihak lain. Kini mereka kena batunya," ujarnya.

Sampai saat ini Demokrat masih konsisten bersama Prabowo-Hatta. Ramadhan juga memastikan deklarasi koalisi permanen di parlemen yang ditandatangani Ketua Fraksi Demokrat juga masih valid. 

Redaktur : Citra Listya Rini
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar