KPU Optimistis Penetapan Pilpres Tepat Waktu
Kamis , 17 Jul 2014, 18:23 WIB
Antara//Muhammad Adimaja
Ketua KPU Husni Kamil Manik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan penetapan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014 paling lambat 22 Juli 2014. Melihat perkembangan tahapan rekapitulasi berjenjang di tingkat kabupaten/kota hampir tuntas, KPU optimis target tersebut akan tercapai.

"KPU belum pernah tidak optimis, kami optimis terus. Yang lama itu rekapitulasi luar negeri karena PPLN jumlahnya 130, kalau dalam negeri sejauh ini masih lancar sesuai alur," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, di kantor KPU, Jakarta, Kamis (17/7).

Hasil monitoring di desa, kecamatan, dan kabupaten/kota, menurut Husni, rekapitulasi berjenjang berjalan cukup lancar. Sejauh ini, sesuai dengan kesepakatan KPU dan Bawaslu, setiap keberatan diupayakan diselesaikan di setiap tingkatan.

Sehingga, saat rekapitulasi dilanjutkan ke tingkatan lebih atas, persoalan di bawah tidak diungkit kembali. "Saya lihat di kabupaten/kota mereka hanya butuh tiga jam untuk menyelesaikan rapat pleno," ujar Husni.

Selain itu, perkembangan hasil pemindaian formulir C1 dari setiap TPS hingga formulir berita acara rekapitulasi di kabupaten/kota di website KPU juga cukup signifikan. Hingga sore ini, hasil pemindaian formulir C1 yang telah diunggah mencapai 98.89 persen. Atau dari 473.527 dari total 478.828 TPS di seluruh Indonesia.

Rekapitulasi kecamatan dalam bentuk formulir DA1 yang sudah diunggah di laman KPU mencapai 70.39 persen, atau 4.924 dari 6.995 kecamatan. Hasil rekap kabupaten dalam formulir DB1 yang sudah diunggah juga cukup signifikan. Sudah mencapai 69.82 persen, atau 347 dari 497 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Redaktur : Esthi Maharani
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar