Tim Jokowi-JK Kritik Rencana Apel Siaga Kubu Prabowo-Hatta
Kamis , 17 Jul 2014, 19:07 WIB
antara
Sejumlah simpatisan Capres dan Cawapres nomor urut 2, Jokowi-JK saat mendeklarasikan relawan mengawalan rekapitulasi suara kemenangan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Pemenangan Pasangan Capres-Cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Yuddy Chrisnandi mengkritisi Apel Siaga Relawan dan Partai Pendukung Prabowo-Hatta yang diadakan di Padepokan Pencak Silat TMII pada Kamis (17/7) sore.

"Kegiatan itu tidak menghargai imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. yang meminta pasangan capres dan cawapres menghindarkan diri dari agenda pengumpulan massa, cooling down menunggu hasil KPU," kata Yuddy yang juga Ketua DPP Partai Hanura kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/7).

Menurut dia, acara tersebut bisa dianggap sebagai tekanan kepada KPU karena dalam undangan yang tersebar di media sosial dan grup BBM disebutkan bahwa apel siaga relawan diadakan dalam rangka konsolidasi agenda aksi jelang rapat pleno hasil pilpres oleh KPU Pusat. Selain itu, juga mengawal langsung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang akan menghadiri Rapat Pleno Penetapan Pemenang Pilpres pada tanggal 22 Juli 2014 dikantor KPU Pusat.

"Disebutkan dalam undangan itu bahawa ditargetkan 50.000 orang akan hadir, terlepas berapa faktanya yang hadir, pengumpulan massa menjelang penetapan KPU atas hasil pilpres, saya nilai sebagai sikap ketidaksiapan terhadap kehendak rakyat," tegas Yuddy.

Pengumpulan massa besar-besaran oleh pihak manapun dalam kaitannya dengan pilpres tentu menimbulkan kerawanan, mengganggu kenyamanan publik, dan memancing pihak ketiga untuk memperkeruh situasi. "Semua pihak harus menjaga ketenangan masyarakat. Kami atas nama Tim Kampanye Jokowi-JK, menginstruksikan kepada seluruh relawan, kader partai koalisi, simpatisan dan seluruh pendukung Jokowi-JK, untuk tidak terpancing dengan berbagai provokasi pengerahan massa," ujarnya.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar