Saksi Prabowo-Hatta WO di Rekapitulasi KPU Jatim
Ahad , 20 Jul 2014, 03:39 WIB
antara
Saksi memeriksa segel kotak suara yang dibawa petugas KPU

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Saksi dari calon presiden (capres) dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melakukan aksi keluar dari forum (walk out/WO) saat rekapitulasi akhir penghitungan suara pemilihan umum presiden (pilpres) 2014 tengah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim, Sabtu (19/7) malam.

Saksi Prabowo-Hatta di Jatim melakukan WO saat rekapitulasi menyisakan penghitungan di Kota Surabaya dan Sampang. Saksi Prabowo-Hatta, Basuki Babussalam, mengatakan aksi WO dilakukan sebagai bentuk sikap puncak terhadap rangkaian rekapitulasi penghitungan suara pilpres di Jatim.

Pihaknya mengaku sudah teramat banyak menyampaikan keberatan begitu masifnya Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) di Jatim yang mencapai 209 ribu pemilih. Di Kota Surabaya saja ada 57 ribu DPKTb yang pihaknya tanyakan ke Panitia Pengawas pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Surabaya.

Namun, kata dia, Panwaslu Surabaya tidak bisa memberikan jawaban pasti terkait persoalan DPKTb ini. Pihaknya menuding ada penyalahgunaan DPKTb disini sehingga ada pemilih siluman.

Sebenarnya, kata dia, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jatim dan Panwaslu memberikan rekomendasi untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di enam daerah, yakni Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi, Jember, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

''Namun KPU Jatim tidak menjalankan rekomendasi Bawaslu sama sekali dan terkesan mengulur waktu (untuk PSU) sampai waktunya habis. Untuk itu kami meresponsnya dengan mempersilahkan KPU Jatim melakukan penghitungan sendiri (WO),'' ujarnya saat ditemui wartawan usai WO dari rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pilpres 2014 tingkat KPU Jatim di Hotel Equator, Kota Surabaya, Sabtu (19/7) malam.

Redaktur : M Akbar
Reporter : Rr Laeny Sulistyawati
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar