Terkait Allan Nairn, Timses Prabowo-Hatta Klaim Ingin Lindungi Martabat Indonesia
Senin , 21 Jul 2014, 15:02 WIB
Antara
Prabowo Subianto (kanan) dan Hatta Rajasa (kiri) menyampaikan visi misi saat debat final di Jakarta, Sabtu (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta diwakili, Andre Rosiade, mendatangi Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Senin (21/7). Kedatangannya ialah meminta Polri untuk memeriksa wartawan investigasi asal Amerika Serikat Allan Nairn.

Andre mengatakan, tidak ada alasan lagi bagi Polri untuk tidak melakukan pemeriksaan. ''Dia masih di Indonesia, di Mall Pasific Place bersama Bonny Hargen. Tidak sulit bagi Polri inisiatif memanggil mereka dan menegakkan hukum,'' kata dia, Senin (21/7).

Andre bermaksud menyerahkan bukti foto wartawan asal Amerika tersebut ke penyidik Polri yang bersama dengan pengacara Bonny Hargen. Menurut Andre, Bonny Hargen merupakan pendukung Jokowi.

Andre melanjutkan, laporan ini atau penambahan barang bukti agar memermudah jalan Polri melakukan penyelidikan. Tim Kampanye Prabowo-Hatta siap jika menjadi saksi salah satunya Fadli Zon.

Menurut Andre, tidak ada sangkut pautnya dengan keputusan KPU atau hasil pemilu. Tujuan utama ialah menjaga negara Indonesia dari campur tangan asing.

''Jangan sampai diobok-obok asing, jaga harkat martabat Indonesia,'' kata dia.

Allan Nairn dinilai telah melakukan pencemaran nama baik dan kampanye hitam karena memberikan pernyataan tentang capres Prabowo, dalam sebuah wawancara tanpa menunjukkan fakta ataupun data yang jelas.

Bahkan, Fadli Zon selaku Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta menegaskan kalau Prabowo Subianto selama ini tak pernah diwawancarai Allan, termasuk yang disampaikan Allan kalau dirinya pernah melakukan wawancara khusus dengan Prabowo pada 2001 lalu.

Laporan awal telah dilakukan pada 8 Juli lalu. ''Apakah ada orang yang sponsori,'' kata Andre.


Redaktur : M Akbar
Reporter : Wahyu Syahputra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar