Saksi Prabowo-Hatta Walk Out, Rekapitulasi Jalan Terus
Selasa , 22 Jul 2014, 17:03 WIB
Tahta Aidilla/Republika
Prabowo Subianto berbicara usai rapat dengan Koalisi Merah putih di Rumah pemenangan, Polonia, Jakarta, Selasa (22/7) .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski saksi dan tim pasangan capres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mundur dan meninggalkan ruang rapat pleno, proses rekapitulasi tingkat nasional pilpres 2014 tetap dilanjutkan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanjutkan pembahasan Provinsi ke-31, yakni Provinsi Jawa timur.

"Sayang sekali tim pasangan nomor satu meninggalkan ruangan sidang, padahal sudah mengikuti dari awal rekapitulasi. Tapi proses rekapitulasi kami lanjutkan, untuk provinsi selanjutnya Jawa Timur," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik selaku pimpinan sidang, Selasa (22/7).

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melalui surat resmi mengintruksikan saksi dan tim pemenangannya menarik diri dari rapat pleno rekapitulasi nasional yang tengah berlangsung di lantai dua kantor KPU, Jakarta.

Surat resmi yang ditandatangani Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa tersebut diserahkan langsung kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik sesaat setelah hasil rekapitulasi Provinsi DKI Jakarta diketok palu.

"Kami sebagai saksi membacakan sikap resmi yang ditandatangani oleh capres. Mohon ketua KPU, ketua Bawalsu, pemantau pemilu, dan ketua DKPP, dan saksi calon nomor urut 2 mencermati," kata saksi Prabowo-Hatta, rambe Kamaruzzaman.

Mereka diperintahkan Prabowo-Hatta menarik diri dari tahapan pilpres yang tengah berlangsung. Dan mundur dari semua tahapan pelaksanaan pilpres 2014.

KPU telah menuntaskan hasil penghitungan suara dari 30 provinsi. Hasil perolehan suara sementara, Jokowi-JK unggul dengan 53.442.693 suara. Sementara pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 48.385.110 suara. KPU menjadwalkan akan menetapkan ahsil pilpres 2014 hari ini.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar