Dunia Soroti Demokrasi Indonesia
Selasa , 22 Jul 2014, 19:22 WIB
ap
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pengamat hukum Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, George Leasa, berpendapat dunia sedang menyoroti demokrasi Indonesia yang tercederai dengan pengunduran diri Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dari penyelenggaraan Pilpres 2014.

"Pilpres Indonesia 2014 menjadi sorotan mata internasional yang sedang mengikuti mekanisme politik untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan sehingga pengunduran diri Prabowo-Hatta mencederai demokrasi," katanya, Selasa (22/7) malam.

Seharusnya, menurut dosen Fakultas Hukum Unpatti Ambon itu sebagai seorang negarawan, Prabowo-Hatta seharusnya legowo mengikuti rekapitulasi perhitungan suara yang masih dilaksanakan KPU Pusat.

"Pengunduran diri ini pun sebenarnya melanggar konstitusi dengan berlandaskan UUD 1945 hingga mengacu ke peraturan KPU yang seharusnya dijunjung tinggi Capres dan Cawapres," ujarnya.

Apalagi, ada pernyataan siap menang atau kalah sehingga sebenarnya masih ada ruang yakni mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Terpenting para simpatisan jangan memprovokasi pimpinan tim pemenangan Prabowo-Hatta sehingga mengganggu stabilitas keamanan di Tanah Air," kata George.

Ia mengingatkan masyarakat di Maluku agar tidak terprovokasi sikap yang diambil tim pemenangan Prabowo-Hatta di Jakarta itu berimbas terhadap stabilitas keamanan kondusif di daerah ini.

"Pastinya semua komponen bangsa di Tanah Air, termasuk Maluku bertanggung jawab memelihara stabilitas keamanan karena strategis dalam menjamin kelangsungan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial," ujar George.

Calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memutuskan menarik diri dari proses Pilpres 2014, karena pertimbangan ditemukannya tindak pidana kecurangan pemilu yang melibatkan penyelenggara dan pihak asing dengan tujuan tertentu.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar