REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, memprediksi ketidakhadiran cawapres nomor urut satu, Muhammad Hatta Rajasa akibat memiliki pandangan yang berbeda. Cawapres Hatta Rajasa tidak hadir dalam dua kali rapat dan konferensi pers bersama capres Prabowo Subianto di Rumah Polonia.
"Seperti dinyatakan Bima Arya Sugiarto, salah satu Ketua DPP PAN, Ketua Umum PAN, Muhammad Hatta Rajasa, menghormati hasil Pilpres 2014," tutur Qodari saat dihubungi ROL, Selasa (22/7) malam.
Menurut Qodari, sikap Hatta itu wajar karena pengalaman panjang Hatta sebagai ketua tim pemenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2004 dan 2009. Qodari menyatakan Hatta Rajasa telah berpengalaman dan mengetahui proses 'Quick Count' serta proses 'real count' oleh KPU.
Tampaknya, Hatta menyadari proses Pilpres 2014 ini masih berjalan dalam koridor pelaksanaan Pilpres yang semestinya. "Kalaupun ada penyimpangan, masih dalam batas koridor yang berlaku selama dua kali Pilpres sebelumnya," jelas Qodari.
Faktor lainnya, Hatta adalah orang yang dikenal bertindak rasional selama menjabat menteri di kabinet Presiden SBY. "Saya kira, dua faktor inilah yang menyebabkan Hatta Rajasa berbeda sikap dengan Prabowo dalam hal menyikapi Pilpres 2014," ungkap Qodari.