Jokowi-JK Menang, PPP Merapat?
Rabu , 23 Jul 2014, 14:02 WIB
warta-rakyat.com
Lambang PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar pecahnya Koalisi Merah Putih terus berkembang pasca penetapan hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikabarkan sedang menjalin komunikasi untuk merapat ke kubu capres-cawapres terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP Ahmad Yani tidak membantah ketika dikonfirmasi kabar tersebut. Bahkan, dia mengatakan, PPP tengah mempersiapkan Muktamar untuk membahas langkah politik PPP ke depan pasca penetapan presiden terpilih oleh KPU.

"Muktamar sudah kita agendakan kira-kira Agustus atau September, paling lambat Oktober," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (23/7).

Yani menjelaskan, salah satu topik penting yang dibahas adalah ke arah mana berlabuhnya partai berlambang Ka'bah ini. "Ya salah satunya itu (arah dukungan)," ujarnya. Artinya, tidak menutup kemungkinan partai yang diketuai Suryadharma Ali itu akan merubah haluan dukungannya.

Meski demikian, Yani menegaskan bahwa sampai saat ini partainya masih mendukung penuh Prabowo-Hatta. Sebab itu adalah keputusan resmi partai yang diambil melalui mekanisme partai yang sah.

PPP, kata dia, tidak akan mengambil sikap berdasarkan pandangan individu-individu kadernya. Semua harus melalui mekanisme partai. Kalau ingin mengubah keputusan partai harus ada forum yang resmi dan sesuai aturan.

"Sampai saat kami masih di Koalisi Merah Putih, tapi kita lihat saja nanti hari-hari ke depan," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Sebelumnya, Jokowi menyebut ada tiga partai yang ingin bergabung ke kubunya. Dia mengatakan ketiga partai itu sudah menjalin komunikasi dengan timnya. Meski demikian, ia mengaku belum pernah melakukan komunikasi langsung dengan mereka.

Redaktur : Citra Listya Rini
Reporter : Mas Alamil Huda
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar