Prabowo Subianto (kanan) saat memberikan keterangan pers usai penandatanganan nota kesepakatan Koalisi Permanen Merah Putih di Pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (14/7).
REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dekan Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur, Alo Sukardan menilai Prabowo Subianto tak menunjukkan keteladanan bagi generasi muda. Ini terkait langkah politik Prabowo yang menyatakan menarik diri dari proses pilpres dan menolak hasil KPU.
Seharusnya, kata dia, Prabowo menunjukkan sikap sebagai negarawan dan ksatria ke generasi muda. Yaitu dengan menerima dan menghormati pilihan rakyat dalam pilpres 9 Juli 2014.
"Proses pilpres yang baru saja kita lewati ini, tentu tidak 100 persen sempurna. Masih ada kekurangan, tetapi bukan berarti harus disikapi dengan pengunduran diri. Ada ruang konstitusi yang bisa dijalani dan itu jauh lebih terhomat," kata Alo Sukardan, Kamis (24/7).
Menurut dia, sikap yang dipertontonkan di depan publik itu bukan sesuatu yang menarik. Justru, menjadi bahan tertawan karena terbangun penilaian bahwa Prabowo dan timnya tidak siap menerima kekalahan.
