Benarkah Prabowo-Hatta Pecah?
Kamis , 24 Jul 2014, 15:25 WIB
Antara
Capres Joko Widodo (kanan) menyampaikan visi misi disaksikan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (kiri) saat debat final di Jakarta, Sabtu (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketidakhadiran Hatta Rajasa dalam pidato politik Prabowo Subianto di Rumah Polonia yang menolak hasil pemilihan presiden
(presiden) menimbulkan tanda tanya besar. Berbagai spekulasi muncul, mulai perbedaan keduanya dalam menyikapi hasil pilpres hingga ketidakharmonisan di antara mereka.

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Diponegoro, Yulianto, menilai, kecenderungan dari ketidakhadiran Hatta lebih memungkinkan disebabkan karena perbedaan keduanya dalam menyikapi hasil pilpres.

"Dalam hal ini mereka terlihat sekali berseberangan," katanya kepada //Republika//, Kamis (24/7).

Baik sebagai cawapres atau Ketua Umum PAN, menurut Yulianto, Hatta berusaha untuk mencoba mengambil sikap realistis dan rasional. Selisih delapan juta lebih suara bukan merupakan angka yang sedikit. Meski mengajukan gugatan ke MK, hasil akhir akan sulit untuk berbalik memenangkan Prabowo-Hatta dalam kontestasi pilpres 2014.

Dia menambahkan, bukan tidak mungkin PAN akan mengambil sikap di parlemen sebagai partai penyeimbang. Artinya, tidak berarti oposisi mutlak ataupun pendukung pemerintah secara membabi buta. Di mana dalam posisi ini sikap partai akan sangat dinamis tergantung isu yang menjadi topik pembahasan.

Menurut Yulianto, sikap ini kemungkinan akan 'bertemu' dengan sikap Partai Demokrat. Sebab, dukungan partai berlambang bintang mercy kepada Prabowo-Hatta sampai akhir juga dinilai mengambang.

"Kemungkinan itu sangat besar terjadi, sehingga ada tiga faksi di parlemen nanti,"  ujarnya.

Redaktur : Esthi Maharani
Reporter : c30
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar