Massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (25/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay berharap gugatan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Mahkamah Konstitusi (MK) dapat membongkar semua kecurangan yang terjadi pada Pemilu Presiden 2014.
"Tim Prabowo-Hatta meyakini pelaksanaan pilpres tidak berjalan secara jujur, adil dan demokratis. Tim menemukan adanya bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh tim Jokowi-JK," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (25/7).
Saleh mengatakan bila MK dapat membongkar semua kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilu Presiden 2014, pada akhirnya kebenaran yang sesungguhnya akan bisa ditegakkan.
"Tim kuasa hukum sudah memiliki bukti-bukti kecurangan yang terjadi. Tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi juga banyak di daerah. Kecurangan tersebut dilakukan secara masif, terstruktur dan sistematis," tuturnya.
Kalaupun Prabowo-Hatta kalah dalam gugatan di MK, Saleh mengatakan hal itu tidak menjadi masalah. Menurut dia, melalui gugatan itu Prabowo-Hatta ingin menunjukkan bahwa mereka kalah karena dicurangi.
"Rakyat perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan sampai kecurangan-kecurangan tersebut disimpan menjadi misteri," ujarnya.
Pada Jumat, pasangan Prabowo-Hatta bersama tim Koalisi Merah Putih dijadwalkan mendaftarkan gugatan hasil rekapitulasi Pemilu Presiden 2014 ke MK.
Pasangan tersebut dikabarkan telah mempersiapkan seluruh bukti-bukti yang akan digunakan untuk membuktikan adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres 2014.
KPU telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014. Di sisi lain, Prabowo Subianto menolak hasil pemilu presiden dan menyatakan menarik diri dari segala proses di KPU.
Pemilu Presiden 2014 diselenggarakan pada 9 Juli dan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua.
Hasil rekapitulasi KPU Pemilu Presiden 2014 menunjukkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 70.997.833 suara atau 53,15 persen.