PDIP: MK Sulit Kabulkan Gugatan Kubu Prabowo
Jumat , 25 Jul 2014, 20:32 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (25/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) memperkirakan Mahkamah Konstitusi (MK) sulit mengabulkan gugatan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa soal dugaan kecurangan pada Pemilu Presiden 2014.

"Apalagi selisih perolehan suara antara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan pasangan Prabowo-Hatta sekitar 8,4 juta suara," kata Ketua Bidang Hukum PDIP, Trimedya Panjaitan ketika dihubungi melalui telepon selulernya di Jakarta, Jumat (25/7).

Menurut Trimedya, dari pengalaman PDIP mengajukan gugatan sengketa pemilu kapala daerah (Pilkada) untuk membuktikan 100 suara saja, memerlukan bukti-bukti kuat minimal satu mobil boks. Apalagi, kata dia, pasangan Prabowo-Hatta akan menggugat penyelenggara pemilu presiden yakni KPU.

Anggota Komisi III DPR RI ini mempertanyakan apakah bukti-bukti kecurangan yang dimiliki pasangan Prabowo-Hatta cukup kuat jika dibandingkan dengan dokumen bukti-bukti proses pemilu presiden yang dimiliki KPU.

KPU, kata Trimedya, juga sudah siap menghadapi gugatan yang dilakukan pasangan Prabowo-Hatta dengan menunjuk kuasa hukum yakni pengacara senior Adnan Buyung Nasution.

"Apakah gugatan yang dilakukan pasangan Prabowo-Hatta ini dalam upaya menaikkan perolehan suara atau hanya ekses dari tidak siap kalah," katanya. Pun, Trimedya melihat gugatan yang dilakukan pasangan Prabowo-Hatta ini sebagai bagian dari proses demokrasi untuk menuju demokrasi yang lebih baik pada Pemilu 2019.

 

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar