REPUBLIKA.CO.ID, WAYKANAN -- Sejumlah Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung menilai Nusron Wahid selaku Ketua Umum Pemuda Nahdlatul Ulama, layak duduk di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Akan banyak maslahatnya kalau Ketua Umum Pemuda NU itu menjadi Menteri Koperasi, mengingat beliau selama ini konsen dalam pemberdayaan ekonomi," ujar Ketua PC GP Ansor Waykanan Supri Iswan saat menyampaikan harapannya di Blambanganumpu, Sabtu (26/7).
Kepemimpinan Nusron yang pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 menyumbang 243.021 suara bagi Partai Golkar di Daerah Pemilihan Jawa Tengah II meliputi Kabupaten Kudus, Jepara, dan Demak, ujar Supri, menginisiasi GP Ansor menggagas Program Islamic Financial Inclusion Summit atau IFIS. "Keberadaan program tersebut untuk mengakselerasi terwujudnya inklusi keuangan yang melibatkan pemangku kepentingan, seperti pemerintah, pelaku industri keuangan mikro, regulator, perbankan, lembaga keuangan nonbank, akademisi, LSM, organisasi kepemudaan maupun mahasiswa," ujar Supri.
Ketua PC GP Ansor Waykanan itu optimistis, IFIS yang dilaksanakan GP Ansor pada tahun 2012 di Kota Solo Jawa Tengah akan menjadi pertimbangan presiden terpilih Joko Widodo. Dalam akun resmi kubu Jokowi-JK di facebook dengan nama Jokowi Center, masyarakat diminta berpartisipasi memberi pandangan mengenai siapa yang cocok menjadi pembantu presiden dan wakil presiden pada periode mendatang.
Melalui polling diberi nama Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) itu, Nusron Wahid tercantum sebagai calon Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama Abdul Kadir Karding dan Khofifah Indar Parawansa. Nusron Wahid adalah anggota Komisi VI DPR periode 2009--2014 dari Partai Golkar. Dia lahir di Kota Kudus pada 12 Oktober 1971.
Di komisi tersebut, Nusron yang pada Januari 2011 terpilih menjadi Ketua Umum GP Ansor, bertugas sebagai pengawas kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM dan BUMN, serta standardisasi nasional.
"Harapannya, saya lebih senang jika ketua umum kami itu bisa menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga," kata Ketua Rijalul Ansor Kecamatan Bumiagung Kabupaten Waykanan Hasyim As'ari.
Hasyim menegaskan, GP Ansor sudah tidak asing lagi dengan Revolusi Mental. "Ansor sudah menjawab dengan berbagai program pengkaderan yang kontinu dan bersifat pemberdayaan pada pemuda. Kalau beliau bisa jadi Menpora, tentu tinggal menerapkan pada semua aspek yang berkaitan dengan pemberdayaan mental generasi muda yang sifatnya lebih umum," kata dia.