Jokowi: Sabar...setelah Proses Politik, Tunggu Proses Hukum di MK
Sabtu , 26 Jul 2014, 19:59 WIB
ap
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dirinya tidak pernah bermimpi menjadi Presiden Republik Indonesia, dan semuanya muncul begitu saja atas dukungan rakyat.

"Saya tidak pernah bermimpi menjadi Wali Kota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta, apalagi sekarang Presiden terpilih. Semunya ini tidak direncanakan," kata Jokowi disela acara buka bersama dengan wartawan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu malam.

Menurut Jokowi, semuanya muncul begitu saja atas dukungan rakyat, dan tidak ada yang direncanakan menjadi Wali Kota, Gubernur, dan Presiden.

Kendati demikian, Jokowi meminta bersabar karena proses politik, demokrasi sudah dilewati, dan kini tinggal menunggu proses hukum di Mahkamah Konstitusi (MK). "Semuanya harus bersabar dan tidak perlu tergesa-gesa," ucap mantan Wali Kota Surakarta itu.

Meskipun, Jokowi menjadi Kepala Negara RI, kegiatan "blusukan" yang sering dilakukan saat menjabat wali kota taua gubernur tetap berjalan seperti biasa.

"Kita mempunyai pengalamam sekup kecil saat menjabat wali kota, dan agak besar Gubernur DKI Jakarta. Sehingga, dirinya langkah pertama mengidentifkasi dan memilah-milah masalah yang ada dan mana yang perlu diprioritaskan," tuturnya.

Jokowi menjelaskan, pihaknya pertama yang membangun revolusi mental melalui pendidikan dari bawah untuk membenahi sumber daya manusia (SDM).
"Revolusi mental harus dibangun bagaimana kita menghargai orang lain, misalnya, pemimpin dan senioaritas. Namun, kita menjadi pemimpin harus memberikan contoh yang baik bawahannya," tukasnya.

Budaya menghargai senioritas ini, kata Jokowi, harus dibangun dan diluruskan agar cara berpikir negatif menjadi positif. "Kita sangat prihatin masa seorang pemimpin negara menjadi bulan-bulan. Kita harus mempunyai budaya sopan santun," ujarnya.

Sementara Jokowi selama kunjungannya di Kota Solo, sebelumnya juga sempat melakukan blusukan di Pasar Klitikan Notoharjo. Menurut Jokowi, pihaknya menengok pasar klitikan tersebut hanya melepas rasa kangen, untuk melihat perkembangan sekarang cukup pesat.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar