REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik legendaris Slank dikenal sebagai kelompok seniman yang mendukung pasangan nomor urut dua Jokowi-JK pada pilpres 2014. Namun, setelah Jokowi-JK menjadi presiden terpilih, Slank menyatakan mulai menjaga jarak dengan mereka.
"Harus ada jarak antara Slank dengan Jokowi. Slank dan Jokowi memang teman akrab tapi ketika dia sudah jadi presiden kita harus menjaga jarak. Ini artinya Slank bisa objektif dalam menilai pemerintahan Jokowi mendatang," kata Gitaris Slank Abdee Negara saat dihubungi Republika beberapa waktu lalu.
Menurut Abdee, Slank dan Jokowi adalah teman yang baik. Karena itu, teman yang baik harus mau mengkritik dan menerima kritik.
Abdee mengatakan, setelah Jokowi terpilih menjadi presiden, Slank akan kembali ke habitatnya yakni berjuang melalui seni musik. Bukan lagi mendukung dan melakukan kampanye untuk Jokowi seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Menurut Abdee, Slank akan menulis lirik lagi kritik untuk Jokowi jika dalam pemerintahannya dia menyimpang. Namun, Abdee berharap agar Slank tak menulis lagu untuk Jokowi.
"Artinya, Jokowi jangan sampai menyimpang dan membuat Slank menulis lagu kritikan untuk dia," kata Abdee.
Seperti diketahui, Slank dan Jokowi merupakan teman yang akrab. Bahkan, Jokowi sendiri menyatakan dirinya sebagai Slankers atau penggemar Slank.
Pertemanan mereka sudah terjalin sejak 2010 saat Jokowi masih menjadi wali kota Solo. Namun, selama itu, Slank tak pernah memberikan dukungan politik untuk Jokowi ketika ia maju menjadi gubernur Jakarta pada 2012 lalu.
Hal tersebut berbeda pada saat pilpres 2014 ini, saat Jokowi maju menjadi capres, Slank menyatakan dukungannya. Bahkan, lagu berjudul "Salam Dua Jari" yang merupakan lagu dukungan untuk Jokowi, diciptakan oleh Slank.