Joko Widodo (tengah) melakukan kunjungan ke Pasar Klithikan Notoharjo, Semanggi, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7).
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim nasional (timnas) pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Institut Lembang 9 siap menghadapi gugatan ke Mahkamah Konstitusi oleh Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Proses itu telah berjalan, tapi tekad untuk Indonesia satu yang disuarakan melalui salam tiga jari, tetap tidak akan berhenti dikumandangkan. Apalagi tim pemenangan Prabowo-Hatta juga sudah melebur dengan tim kita," ujar Ketua Timnas Institut Lembang 9, Alwi Hamu di Makassar.
Pendiri Fajar Group, Kelompok Jawa Pos itu mengatakan, gugatan yang dilakukan tim pemenangan Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas dugaan kecurangan pada proses pilpres 2014 itu adalah bagian dari proses demokrasi.
Menurut dia, salam tiga jari adalah gerak rekonsiliasi nasional yang dilakukan oleh tim Jokowi-Jusuf Kalla untuk memulihkan persatuan Indonesia setelah pelaksanaan pilpres 2014.
"Kampanye salam tiga jari ini akan terus kita lakukan karena pascapenetapan itu. Tidak ada lagi tim Jokowi-JK dan tidak ada lagi tim Prabowo-Hatta yang ada adalah kita sebagai rakyat Indonesia bersatu menyukseskan pemerintahan yang baru ini," katanya.
Ia menyatakan, jika langkah gugatan oleh tim Prabowo-Hatta yang akan menggunakan jalur hukum untuk menggugat hasil penghitungan suara itu sudah diperkirakan.
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian sengketa hasil pemilu melalui Mahkamah Konstitusi merupakan cara terbaik yang tersedia sesuai perintah konstitusi," jelasnya.
Mantan staf ahli wapres periode 2004-2009 itu menegaskan, jangan sampai legitimasi rakyat yang begitu kuat diabaikan hanya karena obsesi terhadap berbagai bentuk kecurangan.
Diakuinya, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam sistem pemilu di Indonesia. Tapi realitasnya rakyat telah memberikan kepercayaan yang begitu kuat.