Tim Prabowo-Hatta Klaim Jumlah Surat Suara Bermasalah Bertambah
Jumat , 01 Aug 2014, 17:15 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Tim kuasa hukum Calon Presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendaftarkan gugatan sengketa pemilu presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengklaim adanya penambahan surat suara bermasalah pada Pilpres 2014. Saat pendaftaran permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada 25 Juli, surat suara yang bermasalah sebanyak 21 juta. Saat ini jumlahnya meningkat menjadi 50 juta surat suara.

"Kami minta kepada MK untuk mengungkap surat suara yang bermasalah itu sekitar 210 ribu tempat pemungutan suara (TPS) dengan 50 juta daftar pemilih tetap (DPT). Kami minta bukti-bukti yang ada dibedah sehingga Pilpres 2014 benar-benar berlangsung jujur dan adil," jelas Anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Andre Rosiade, saat dihubungi Republika Online, Jumat (1/8).

Menurut Andre, jumlah surat suara bermasalah tersebut berdasarkan bukti-bukti yang saat ini sudah dipegang tim advokasi Prabowo-Hatta. Saat ini pihaknya mempersiapkan materi gugatan dan memperbaiki berkas-berkas untuk persidangan.

Pihaknya meminta saat sidang nanti, hakim MK menguji semua berkas dan bukti yang diajukan tim Prabowo-Hatta. "Jumlah 50 juta DPT itu sangat signifikan dan berpengaruh terhadap hasil Pilpres," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014 pada 22 Juli 2014. Jokowi-JK unggul dengan perolehan 70.997.855 (53,15%) suara, sedangkan Prabowo-Hatta mendapat 62.576.444 (46,85%) suara.

Redaktur : Didi Purwadi
Reporter : C87
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar