Sejumlah pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung MK, Jakarta, Jumat (25/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tiga hari menjelang sidang perdana gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Tim Pemenangan Prabowo-Hatta terus menyiapkan bukti dan saksi yang kuat.
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen (Purn) Yunus Yosfiah, mengatakan saat ini timnya masih terus menyiapkan bukti dan saksi untuk dibawa ke sidang perdana di MK pada Rabu (6/8).
"Penyiapan semua bukti-bukti dan saksi-saksi. Kami juga menggelar rapat-rapat untuk koordinasi," kata Yunus saat ditemui wartawan dalam acara Halal bi Halal Bersama Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jl Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Ahad (3/8).
Pihaknya mengakui telah mendapat temuan-temuan dan bukti kecurangan yang cukup banyak. pihaknya terus menyiapkan bukti dan saksi yang kuat agar bukti-bukti tersebut tidak bisa dibantah saat persidangan.
Yunus juga menyayangkan jalannya Pilpres 2014 yang dinilai memalukan. "Pemilu tahun ini memalukan. Secara terstruktur dan masif terjadi kecurangan. Tidak hanya di Jakarta, sampai Kalimantan Tengah," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres 2014 pada 22 Juli. Hanya beberapa jam sebelum KPU mengumumkan penetapan tersebut, pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyatakan mundur dari proses penghitungan suara yang dilakukan KPU. Prabowo menilai Pilpres 2014 tidak demokratis dan terdapat kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif.
Tim Prabowo-Hatta mengajukan gugatan PHPU ke MK pada Jumat (25/7). Terkait gugatan tersebut, MK akan mengadakan sidang perdana pada Rabu (6/8).