Menteri BUMN Dahlan Iskan (kedua kiri) bersama Dirut PT KAI Ignatius Jonan (kiri) melepas perjalanan perdana KA Pangrango rute Bogor-Sukabumi di Bogor, Sabtu (9/11). (Antara/Jafkhairi)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri BUMN Dahlan Iskan menjagokan Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan untuk menggantikannya menangani perusahaan milik negara pada kabinet presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Jonan itu sosok yang mumpuni (jadi Menteri BUMN). Saya doakan dia (Jonan) jadi menteri. Menteri apa saja," kata Dahlan usai menggelar halal bihalal dengan sekitar 300 direksi dan komisaris BUMN di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin.
Menurut Dahlan, kriteria yang menggantikannya kelak menjadi orang nomor satu di Kementerian BUMN adalah yang bisa membentengi perusahaan "pelat merah" dari intervensi politik, pengusaha dan intervensi dari orang yang ingin menjarah BUMN. "Jonan itu sosok yang berani, dan tidak bisa disogok maupun didikte oleh siapapun," ujarnya.
Tidak itu saja, sepak terjang Jonan di KAI dinilai juga sudah cukup menjadikannya duduk di posisi Menteri BUMN. "Penghargaan yang diterima juga banyak. Kalau Jonan yang jadi, tentu akan banyak memberi sumbangan terhadap kemajuan korporasi BUMN ke depan," ujar Dahlan.
Saat ini beredar luas di dunia maya susunan kabinet bayangan presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla. Ignasius Jonan, pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 ini disebut-sebut calon kuat menjadi Menteri BUMN.
Nama Jonan mencuat bersaing dengan pengamat ekonomi Econit, Henri Saparini, dan termasuk dengan Dahlan Iskan.