Kubu Prabowo-Hatta Yakin Relawan Tidak Anarkis
Senin , 04 Aug 2014, 22:15 WIB
Prabowo Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar lima ribu relawan Prabowo-Hatta akan mendatangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (6/8). Mereka datang untuk memberi dukungan kepada Tim Advokasi dalam menjalani sidang perdana gugatan sengketa pemilihan presiden (pilpres) 2014.

Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Harris Bobbyhoe memastikan mereka tidak akan bertindak anarkis. Mereka hanya memberi dukungan dan dorongan serta semangat kepada Tim Advokasi Prabowo-Hatta agar tegar menjalani persidangan.

"Saya kira kita sudah sepakat dengan mereka. Mereka datang ke sini untuk memberi support dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan apalagi anarkis," katanya di Rumah Polonia, Jakarta, Senin (4/8).

Dia mengatakan, relawan yang datang pada sidang perdana berasal dari Jabodetabek. Namun, pada sidang selanjutnya akan datang gelombang massa lebih besar dari berbagai daerah.

Sampai saat ini, kata dia, para relawan dari berbagai daerah seperti Lampung, Jawa tengah dan Jawa Timur sudah menyatakan keinginannya untuk datang ke MK.

"Tapi mereka belum datang karena mereka masih menanti keputusan. Sebab sidang ini bukan hanya tanggal 6 tapi ada sidang selanjutnya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Perjuangan Merah Putih Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso mengatakan, relawan tidak akan akan anarkis jika MK mampu menegakkan nilai-nilai demokrasi. Sebab, menurutnya, saat ini demokrasi sudah dinodai dengan banyaknya pelanggaran.

"Kita lihat, MK mampu nggak menegakkan nilai-nilai demokrasi yang sekarang ini sudah dinodai dengan penyelewengan-penyelewengan dan pelanggaran-pelanggaran, sehingga demokrasi kita berkembang dengan tidak sehat," ujar mantan panglima TNI ini.

Redaktur : Djibril Muhammad
Reporter : Mas Alamil Huda
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar