Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8). (Republika/ Yasin Habibi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Andre Rosiade menilai peresmian Rumah Transisi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai upaya pembentukan opini publik bahwa kontestasi Pilpres 2014 telah selesai.
"Hak Jokowi untuk membangun rumah transisi. Tapi ini opini yang dibangun tim Jokowi bahwa Pilpres (2014) sudah selesai, padahal baru ada penetapan KPU, perjalanan masih panjang," kata Andre di Jakarta, Selasa (5/8).
Sebelumnya Jokowi meresmikan rumah transisi pasangan Jokowi-JK di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai tempat untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan hingga pelantikan presiden dan wakil presiden dilakukan.
Andre mengatakan hal itu hanyalah upaya membentuk opini publik bahwa Jokowi sudah pasti menjadi presiden. Padahal hasil gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja membatalkan hal tersebut.
"Berdasarkan pernyataan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bisa saja di MK dikalahkan. Seluruh kemungkinan itu masih terbuka dan kami timkamnas meyakini Prabowo-Hatta akan memenangi Pilpres jika Pilpres jujur dan adil," ujar Andre.
Andre menambahkan Rumah Transisi Jokowi-JK yang diketuai Rini Mariani Soemarno Soewandi jelas memberikan sinyal bahwa pasangan Jokowi-JK akan didominasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sebab Rini merupakan orang dekat Megawati.
"Rini Soewandi dekat dengan Megawati dan dia berperan penting di Rumah Transisi itu. Ini sinyal dominasi Megawati," kata Andre.
Andre menegaskan bahwa pihaknya akan membuktikan adanya kecurangan yang terjadi selama proses Pilpres. Pihalnya menyepakati pembuktian kecurangan itu akan ditempuh melalui proses hukum (melalui MK, DKPP, dan mempidanakan KPU di Mabes Polri) serta proses politik (melalui pembentukan Pansus Pilpres di DPR).