REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Cendekiawan muslim, Prof Dr Muhammad Quraish Shihab, mengatakan, bangsa mesti dibangun secara bersama-sama karena tidak akan mungkin dibangun secara sendiri.
"Jangan buang waktu bertengkar karena pilpres itu. Bangsa ini harus dibangun bersama tidak mungkin dibangun sendiri," kata kata Quraish saat menjadi pembawa hikmah acara halalbihalal yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di aula kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar).
Acara itu dihadiri Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh dan Wakil Gubernur Sulbar, Aladin S Mengga, serta ratusan pejabat dan pegawai pemerintah provinsi di Sulbar.
Dalam kesempatan tersebut, Quraish mengatakan, pendukung calon presiden yang merasa menang di Pilpres 2014 jangan membanggakan diri. Ia mengatakan, kemenangan itu bukan untuk pribadi tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Menurut dia, ketika kita memilih capres dan cawapres nomor urut satu bukan berarti harus membenci capres cawapres nomor dua begitupun sebaliknya, karena keduanya adalah calon pemimpin bangsa.
"Setiap pemimpin bangsa ini berguna di masing-masing kondisi tertentu, jadi tidak ada tempat untuk saling membenci, siapapun menang di pilpres yang masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), itu adalah untuk Indonesia, bukan untuk kepentingan pribadi," katanya.
Menurut dia, bangsa ini berharap pemimpin yang akan lahir di bangsa ini untuk membawa kemajuan dan berharap agar pemimpin diberikan kekuatan untuk membawa bangsa menuju kemajuan.
"Semoga pemimpin yang lahir untuk membawa kemajuan bangsa, itu kita harapkan bersama, bukan untuk membawa kemunduran," katanya.